• header
  • header

Selamat Datang di Website SMK S3 IDHATA CURUP Kelompok Pariwisata dan Kesehatan| Terima Kasih Kunjungannya.

Pencarian

Login Member

Username:
Password :

Kontak Kami


SMK S3 IDHATA CURUP

NPSN : 10700614

Jl.Basuki Rahmat No.08 Dwi Tunggal Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu


smksidhata@yahoo.com

TLP : 0732-325466


          

Banner

Jajak Pendapat

Apakah SMK ini perlu untuk ditambahkan jumlah kompetensi keahliannya?
Ya, Perlu
Tidak Perlu
Tidak Tahu
  Lihat

Statistik


Total Hits : 381126
Pengunjung : 109303
Hari ini : 127
Hits hari ini : 421
Member Online : 0
IP : 3.239.129.52
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

Pemanfaatan Areal Parkir Sekolah Untuk Sudut Baca

Tanggal : 08/10/2018

Gerakan Literasi Nasional merupakan salah satu bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Hal ini diperkuat dengan Perpres Nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pedidikan karakter (Tempo, 2017).

Salah satu bagian utama dari gerakan literasi nasional tersebut adalah penumbuhan minat baca di Indonesia. Hal ini ditengarai dengan fakta keberadaan rendahnya minat baca di Indonesia. Fakta tersebut berdasarkan studi "Most Literred Nation in the world 2016", minat baca di Indonesia hanya menduduki peringkat 60 dari 61 negara (Yudha Manggala Putra, 2018).

Banyak hal yang menjadi penyebab masih rendahnya minat baca tersebut, seperti semakin rendahnya budaya baca masyarakat di rumah, kesibukan akan pekerjaan dan tugas rumah bagi pelajar serta menjamurnya tempat hiburan dan rekreasi yang menyebabkan ketiadaan waktu untuk membaca. Padahal membiasakan diri untuk gemar membaca, adalah membiasakan diri untuk meningkatkan pengetahuan, keilmuan dan keterampilan. 

Selain itu akses keberadaan perpustakaan juga terbatas. Perpustakaan sekolah dan perpustakaan umum hanya ada di tempat-tempat tertentu dan waktu operasionalnya hanya terbatas pada jam kerja saja. Padahal hari libur di akhir pekan merupakan waktu yang tepat untuk edukasi baca dari orangtua pada anaknya misalnya.

Hal ini salah satunya dapat diatasi dengan mendirikan sebuah posko baca atau taman baca di suatu titik lokasi. Pojok baca atau sudut baca dapat pula menjadi solusi masalah tersebut.  Sudut baca merupakan pemanfaatan suatu ruangan atau tempat yang dijadikan sebagai perpustakaan mini sebagai tempat baca yang strategis.

Sudut baca yang dimaksud harus ditempatkan di lokasi yang strategis dan mampu menyasar target pembaca yang banyak. Salah satu lokasi yang dapat mencakup hal tersebut adalah dengan memanfaatkan areal parkir sekolah. Selain cukup luas dan terlindung dari terik matahari dan hujan, tempat tersebut juga dekat dengan jalan utama kota sehingga mudah diakses oleh masyarakat luas. Hal ini juga dikarenakan fakta bahwa areal parker tersebut digunakan oleh para guru dan siswa pada hari biasa.

Waktu yang dipilih salah satunya adalah pada akhir pekan atau libur nasional. Hal ini ditujukan untuk memberikan akses ruang baca bagi para pejalan kaki, peserta car free day ataupun pelajar yang mengisi waktu luang untuk kegiatan ektrakurikuler.

Selain itu waktu akhir pekan atau libur nasional juga dapat memberikan watu bebas bagi pustakawan yang dalam hal ini adalah pelajar SMK untuk mengatur waktu antara tugas utama belajar di kelas dan menjadi pustakawan di sudut baca tersebut. Sehingga ia dapat lebih fokus dalam menjalanjan dan mengembangkan sudut baca yang dikmaksud. Salah satunya adalah dengan cara melibatkan pengurus OSIS sebagai pustakawan secara bergiliran.

Keberadaan pustakawan ini sebagai wujud sumbangsih para siswa akan literasi Indonesia. Nantinya juga dapat melibatkan masyarakat umum nuntuk menjadi donator buku dan baran-barang ainnya untuk kemajuan sudut baca tersebut.

Indonesia sejatinya tidak kekurangan orang cerdas. Indonesia hanya membutuhkan lebih banyak orang yang mau berbagi dengan tulus ikhlas. Pemberian terbaik dan yang pahalanya tidak akan putus sepanjang masa, adalah ilmu yang bermanfaat bagi sesama. Dengan berdonasi buku, sejatinya kita telah menjadikan diri kita sebagai sungai inpsirasi yang menghebatkan kehidupan generasi bangsa dari masa ke masa (Lenang Manggala, 2017).

Sudut baca tersebut juga harus dirancang dengan menarik guna memberikan nuansa nyaman bagi para pengunjung. Hal ini bisai disiasati dengan konsep ruang baca yang instgrammable yang bisa menjadi daya pikat kawula muda dan kaum milenial.

Sudut baca ini juga dapat digabungkan dengan konsep keberagaman budaya Indonesia. Menggunakan grafity maskot daerah-daerah, kesenian lokal, dan keberagamaan Indonesia lainnya. Pustakawan juga dapat menggunakan kostum tradisional sebagai daya tarik lain.

Hal ini sesuai dengan tujuan dari pendidikan berbasis kearifan lokal sesuai Undang- undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Yuan Nisam, 2017).

 Dengan adanya sudut baca yang dilaksanakan di akhir pekan ini, maka diharapkan dapat menjadi kesempatan bagi target sasaran untuk mengunjungi ruang baca tersebut. Sehingga saya membuat sebuah proposal “Pemanfaatan Areal Parkir Sekolah Sebagai Sudut Baca Berbasis Budaya Di Akhir Pekan”.

Sudut baca yang akan dibuat ini menggunakan barang-barang bekas dan bernilai beli ekonomis sebagai bahan utama. Bahan yang dibutuhkan seperti kotak buah tomat bekas, kayu bekas, kardus, bambu, kertas koran, ban bekas dan sebagainya. Bahan ini digunakan untuk lemari buku, rak buku dan koran, kursi duduk pengunjung, aksesoris photoboth, label katalog buku, serta papan peraga sudut baca.

Selain itu juga menggunakan fasilitas lain yang sudah tersedia di sekolah, seperti areal parkir yang sudah beratap sehingga pustakawan dan pengunjung terhindar dari terik matahari dan hujan.  Bunga di sekolah juga dapat digunakan. Termasuk fasilitas listrik dapat dimanfaatkan.

Katalog buku akan diusahakan lengkap untuk semua kalangan dan usia sesuai dengan sasaran pengunjung yang dituju. Baik itu dari kategori novel, ensiklopedia, biografi, buku agama, buku cerita anak-anak, komik, koran, tabloid serta majalah dengan beraneka genre cerita.

Sudut baca dibuat dengan desain alam yang dipadukan dengan keasrian bunga-bunga dan gemercik air mancur kecil. Selain itu juga ditambakan nuansa kearifan budaya lokal dan keberagaman budaya nusantara, seperti aksesoris kesenian, grafity dan kostum pustakawan dari berbagai penjuru nusantara.  Untuk menambah kesan menarik untuk berswafoto, disediakan juga ornamen tambahan berupa perangkat ataupun tulisan yang memberikan isntgrammable.

Pustakawan dilakukan secara bergiliran dari pengurus OSIS. Waktu akhir ataupun libu nasional tentunya tidak akan mengganggu tugas utama siswa sebagai pelajar. 

Guna kebutuhan publikasi pada masyarakat luas, maka pustakawan dapat menyebarkan informasi pembukaan sudut baca ini lewat akun media website, facebook, youtube dan media social lainnya. Donatur juga dapat mengetahui keberadaan program ini juga dari sana. Akun facebook bisa jadi dari akun SMK Idahata Curup, website www.smks3idhatacurup.sch.id, ataupun akun lain yang dimiliki oleh para siswa dan guru. Laptop OSIS dapat dimanfaatkan untuk keperluan promosi dengan memanfaatkan jaringan wifi sekolah.

Setelah selesai digunakan, materi pendukung sudut baca beserta seluruh buku akan disimpan di ruang OSIS.



Kembali ke Atas


Info Sekolah Lainnya :